Memaksa anak bisa makan sayuran dan buahan agar terhindar dari gagal ginjal akut

 

Buahan dan sayuran
Pekanbaru- Memakan sayur dapat memiliki manfaat sangat luar biasa apalagi untuk anak-anak di masa kembang.


Setiap orangtua sangat berperan penting memberikan makanan bernutrisi dan gizi seimbang untuk pertumbuhan anak yang optimal.


Tetapi, praktiknya kerap ada kendala yang timbul, misalnya anak sangat pilih-pilih makanan, termasuk dalam urusan sayur-sayuran. 


Bagaimana cara mengatasi dan menghadapi anak yang ngak suka sayur agar mau makanan sayur yang penting bagi kesehatannya?


Peneliti Ekonomi Kesehatan Mutia A. Sayekti, S.Gz, MHEcon mengatakan orangtua harus tahu penyebab anak ngak makan sayur.


"Bisa dihilangkan atau kurangi penyebabnya,"kata jesika


Bisa aja ada anak yang langsung menolak begitu melihat ada sayuran di piringnya karena pernah mengalami trauma makan pahitnya sayur mayur.


"Biasanya kalau udah lihat hijau-hijau bawaan malas karena terbayang pahit, atau trauma makan sayuran pertama kali enggak enak jadi menolak," ujar dia.


Kalau memang yang terjadi, orangtua bisa mengakali dengan mengolah supaya sayuran terMix dengan bahan lain jadi anak tidak tahu kalau menu yang disajikan padanya itu sayur.


Contoh, mengukus sayuran dan potong kecil-kecil, terus campurkan ke dalam bahan lain contohnya telur biar rasa sayurnya ngak terlalu mencolok.


Namun, tetap mengingatkan agar orangtua tetap perhatikan masalah nutrisi dengan cara memilih cara memasak yang ngak sangat banyak menghilangkan gizi.


Oratu diminta terapkan pedoman prinsip "Isi Piringku" yang terkandung gizi sangat seimbang. Pedoman Isi Piring ini mengacu pada konsumsi bagian piring makan menjadi 2/3 makanan pokok, 1/3 lauk pauk, 2/3 sayuran dan 1/3 buahan

Posting Komentar

0 Komentar